Lagu Panon Hideung, asalnya dari Russia ?
The Ventures,
instrumental rock band asal Amerika Serikat, yang berdiri tahun 1958, sangat
populer di Indonesia tahun 1960-an melalui albumnya "Telstar" yang
di-release Januari 1963. Saya masih duduk di SD di Bandung waktu itu, dan sering
mendengar lagu2 dari album ini terutama lagu "Apache"
http://www.youtube.com/watch?v=Sy3CQV1It2s
yamg diputar di radio-radio swasta.
http://www.youtube.com/watch?v=Sy3CQV1It2s
yamg diputar di radio-radio swasta.
Perjalanan karir The Ventures di blantika musik
yang sangat panjang, dari tahun 1958 sampai sekarang, menghasilkan penjualan rekaman
mereka sampai 110 juta copy, merupakan yang terbesar untuk band instrumentalia
sepanjang sejarah. Band ini tetap solid sepanjang karir mereka. Kiprah mereka diwarnai
dengan bongkar pasang awak band sampai belasan kali.
Tahun 2008 The Ventures
mendapatkan kehormatan untuk masuk dalam Rock and Roll Hall of Fame. The
Ventures mempengaruhi banyak gitaris sesudah mereka. Tak kurang dari John
Fogerty (CCR), Peter Frampton, Roger Glover (Deep Purple), George Harrison (The
Beatles), Terry Kath (Chicago), Brian May (Queen), Keith Moon (The Who), dan
Jimmy Page (Led Zeppelin) yang mengakui besarnya pengaruh The Ventures pada gaya
bermusik mereka. Tak heranlah bila The Ventures dijuluki "The Band That
Launched A Thousand Bands" !
The Venturis sudah
menghasilkan 38 album, belasan diantaranya dikhususkan untuk Jepang. The
Ventures sangat populer di Jepang, penjualan album mereka di Jepang 2 kali
lebih banyak daripada The Beatles. Saya merasakan kedekatan mereka dengan Asia,
bahkan Indonesia ! Mereka memiliki lagu "Dark Eyes"
http://www.youtube.com/watch?v=WXqOewUD77A
atau "Panon Hideung".
http://www.youtube.com/watch?v=WXqOewUD77A
atau "Panon Hideung".
Kemudian the Ventures juga punya lagu Green
Onions yang sama atau mirip dengan lagu "Puyaili"
http://www.youtube.com/watch?v=hOiyaViTvlk
berbahasa Thailand milik band "Dara Puspita" asal Surabaya.
http://www.youtube.com/watch?v=hOiyaViTvlk
berbahasa Thailand milik band "Dara Puspita" asal Surabaya.
Lagu the
Ventures "Red River Valley"
http://www.youtube.com/watch?v=vK3we1VVRH4
juga saya temukan sama dengan lagu "Ka Sawah" yang saya kenal waktu di SD. Kata2 lagunya "Subuh-subuh, kuring ka sawah, Manggul Pacul sareng boboko, Di galengan nimu hui sagruntul, Lumayan keur deungeun kopina. Lagu-lagu itu membuat saya bertanya-tanya, apakah memang the Ventures punya hubungan dengan Indonesia, atau sebaliknya, seniman-seniman di sini yang mengalih bahasa-kan beberapa lagu The Ventures ke bahasa kita.
http://www.youtube.com/watch?v=vK3we1VVRH4
juga saya temukan sama dengan lagu "Ka Sawah" yang saya kenal waktu di SD. Kata2 lagunya "Subuh-subuh, kuring ka sawah, Manggul Pacul sareng boboko, Di galengan nimu hui sagruntul, Lumayan keur deungeun kopina. Lagu-lagu itu membuat saya bertanya-tanya, apakah memang the Ventures punya hubungan dengan Indonesia, atau sebaliknya, seniman-seniman di sini yang mengalih bahasa-kan beberapa lagu The Ventures ke bahasa kita.
Lagu "Panon
Hideung" misalnya, ternyata di-alih bahasakan oleh seniman kita Bang Ma'ing
atau Ismail Marzuki, dari lagu rakyat Russia "Ochi Chyornye" (Dark
Eyes) yang sudah mendunia dari tahun 30-an. Lagu ini ditampilkan dalam film
Eastern Promises karya David Cronenberg (2007)), dibawakan gitaris Django
Reinhardt (2005) dalam aransemen jazz, atau dalam dentingan bouzouki yang
begitu memukau dipetik pakarnya, John Stamatiou Sporos.
Panon hideung pipi
koneng [Mata hitam pipi kuning]
Irung mancung Putri Bandung [Hidung mancung putri Bandung]
Putri saha di mana bumina [Anak siapa di mana rumahnya]
Abdi teh resep ka anjeunna [Aku suka padanya]
Siang wengi kaimpi-impi [Siang malam terimpi-impi]
Hate abdi sararedih [Hatiku merasa sedih]
Teu emut dahar [Lupa makan]
Teuemut nginum [Lupa minum]
Emut kanu geulis [Ingat pada si cantik]
Panon Hideung [Mata hitam]
Irung mancung Putri Bandung [Hidung mancung putri Bandung]
Putri saha di mana bumina [Anak siapa di mana rumahnya]
Abdi teh resep ka anjeunna [Aku suka padanya]
Siang wengi kaimpi-impi [Siang malam terimpi-impi]
Hate abdi sararedih [Hatiku merasa sedih]
Teu emut dahar [Lupa makan]
Teuemut nginum [Lupa minum]
Emut kanu geulis [Ingat pada si cantik]
Panon Hideung [Mata hitam]
Ismail Marzuki,
komposer nasional asal Betawi, menulis lirik di atas sekitar tahun 1936-1937.
Pada masa itu Bang Ma’ing dan orkesnya, diminta mengisi acara radio di Bandung
di segmen lagu-lagu Barat. Itulah masa-masa saat ia mempelajari dan menguasai
komposisi lagu-lagu barat dan lagu tradisional.Banyak lagu Barat yang digubah
dan diterjemahkan. Salah satunya adalah lagu rakyat Russia Ochi Chyornye (Mata
Hitam – Panon Hideung), berkat bantuan Zarkov, seniman asal Rusia yang tinggal
di Bandung.
Sebagai informasi, jaman dulu memang banyak seniman asal Rusia
berkarya di sini, ada orkes asal Rusia yang tampil reguler di Hotel Des Indes
selama 10 tahun, atau di Surabaya ada Pedro (atau Pyotr=Peter), sang pendiri
teater Dardanella yang legendaris.
Saat itu, Ma’ing berjumpa dan jatuh cinta
pada mojang Parahiayangan yang sangat cantik, Eulis. Miss Eulis adalah bintang
radio, penyanyi kroncong berdarah Sunda dan Arab. Tampaknya Miss Eulis memang
bermata indah, hidung mancung dan berkulit kuning langsat. Lagu "Ochi
Chyornye" pun digubah Ma’ing sesuai dengan suasana hatinya saat itu. Hati
wanita mana yang tak luluh dengan kepiawaian Maing. Bang Ma’ing pun berhasil
menikahi Miss Eulis pada 1940, dan memberinya nama Eulis Zuraidah.
Generasi masa kini
mungkin sangat yakin bahwa Panon Hideung adalah lagu tradisional Pasundan.
Presiden Putin hanya bertanya pada SBY “Kok bisa ya?” ketika disuguhi nyanyian Panon
Hideung pada kunjungan kenegaraannya pada bulan September 2007.
Namun Rusia sama sekali tidak tergoda
untuk mengatakan itu karya plagiat, seperti kita yang kebakaran jenggot ketika
Malaysia memakai lagu Rasa Sayange. Pramudya Ananta Toer dalam bukunya Jalan
Pos Daendels, menyinggung lagu Panon Hideung. Dia mengatakan sudah berpuluh
tahun lagu Panon Hideung didengarnya, tapi di penjara Bukit Duri, seorang
perwira TNI mememberi keterangan bahwa lagu Panon Hideung itu bukan berasal
dari tanah Sunda, melainkan dari emigran Rusia kulit Putih setelah Revolusi
Bolshewik.
Tapi Pram dibantah oleh R. P. R Situmeang seorang organisator Buruh
yang ditahan bersama Pram di Pulau Buru, yang mengatakan, justru sebaliknya;
lagu Rusia itu adalah adaptasi dari Panon Hideung.
Komentar
Posting Komentar